Yogyakarta, 2025 — Gunung Merapi kembali mengalami erupsi pada Senin dini hari. Letusan disertai semburan awan panas setinggi lebih dari 2.500 meter ke arah barat daya. Aktivitas ini membuat status Merapi naik ke Level Siaga, sementara ribuan warga di sekitar lereng gunung mulai dievakuasi oleh tim gabungan.
Kronologi Erupsi
Menurut laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), erupsi terjadi sekitar pukul 03.15 WIB. Guguran lava pijar terlihat meluncur sejauh 3 km, disertai hujan abu yang mencapai wilayah Sleman dan Magelang.
Evakuasi Warga
Tim gabungan dari BNPB, TNI, Polri, serta relawan lokal langsung bergerak mengevakuasi warga di radius 7 km dari puncak Merapi. Posko pengungsian didirikan di sejumlah titik aman dengan fasilitas logistik, kesehatan, serta area khusus anak-anak dan lansia.
“Kami mengutamakan keselamatan warga, evakuasi berjalan lancar meski beberapa masih enggan meninggalkan rumah,” ujar seorang petugas BPBD.
Dampak Erupsi
- Aktivitas penerbangan di bandara terdekat sempat mengalami penyesuaian akibat sebaran abu vulkanik.
- Lahan pertanian di sekitar lereng mengalami kerusakan ringan.
- Sekolah-sekolah di daerah terdampak sementara diliburkan.
Imbauan Pemerintah
Pemerintah daerah menghimbau masyarakat untuk tetap tenang, mengikuti arahan petugas, dan tidak mendekati zona bahaya. Selain itu, warga diminta selalu menggunakan masker untuk menghindari paparan abu vulkanik yang berbahaya bagi pernapasan.
Kesimpulan
Erupsi terbaru Gunung Merapi kembali mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap gunung api aktif di Indonesia. Upaya evakuasi cepat dan koordinasi antar lembaga menjadi kunci untuk meminimalisir dampak bencana bagi warga sekitar.