Kemenangan Manis yang Tak Cukup untuk Gelar
Arsenal FC menutup musim Premier League 2025/26 dengan kemenangan 2–0 atas Everton di Emirates Stadium, namun hasil tersebut belum cukup untuk merebut gelar juara dari Manchester City, yang di saat bersamaan menang atas Wolves dan mengamankan trofi keempat beruntun mereka.
Meski gagal menjadi kampiun, kemenangan ini menegaskan bahwa Arsenal kini benar-benar telah kembali menjadi kekuatan utama di sepak bola Inggris di bawah Mikel Arteta.
Dengan skuad muda, permainan atraktif, dan mental juara yang kian matang — masa depan The Gunners terlihat sangat cerah.
Babak Pertama: Arsenal Tampil Dominan
Emirates Stadium dipenuhi harapan dan semangat sejak menit pertama.
Pendukung menyanyikan “North London Forever” dengan lantang, berharap keajaiban terjadi di laga terakhir.
Arteta menurunkan skuad terbaiknya dengan formasi 4-3-3: Saka – Jesus – Martinelli di lini depan, sementara Ødegaard, Rice, dan Jorginho mengatur permainan dari tengah.
Arsenal langsung menekan.
Gol pertama tercipta di menit ke-23 lewat Bukayo Saka yang menuntaskan umpan terukur dari Ødegaard.
Saka menembak bola ke tiang jauh dengan kaki kiri — gol yang disambut ledakan sorak dari seluruh stadion.
Everton yang sudah aman dari degradasi bermain cukup defensif, namun tetap berusaha melawan melalui serangan balik cepat dari Calvert-Lewin dan Dwight McNeil.
Sayangnya, peluang mereka mentah di tangan David Raya yang tampil tenang di bawah mistar.
Babak pertama berakhir dengan skor 1–0 untuk Arsenal, yang bermain penuh kendali dan sabar menunggu peluang kedua.
Babak Kedua: Ødegaard Kunci Kemenangan
Arsenal memulai babak kedua dengan tempo lebih tinggi, terus menekan dari sayap melalui Martinelli dan Saka.
Everton beberapa kali mencoba menahan arus serangan dengan blok bertahan rendah, namun sulit keluar dari tekanan.
Menit ke-67, Martin Ødegaard menggandakan keunggulan lewat gol yang mencerminkan visi dan teknik tinggi.
Menerima bola di tepi kotak penalti, sang kapten melepaskan tembakan melengkung yang meluncur indah ke pojok atas gawang Jordan Pickford.
Gol itu membuat skor berubah menjadi 2–0 sekaligus menegaskan dominasi total Arsenal.
Setelah gol tersebut, Arteta memasukkan Emile Smith Rowe dan Jakub Kiwior untuk memberi menit bermain sekaligus mengontrol sisa laga.
Arsenal menutup pertandingan tanpa banyak ancaman berarti dari Everton — kemenangan meyakinkan untuk menutup musim yang luar biasa.
Saka dan Ødegaard: Pemimpin Generasi Baru
Bukayo Saka menutup musim dengan catatan impresif: 22 gol dan 11 assist di Premier League.
Sementara Martin Ødegaard, selain menjadi jantung permainan, mengoleksi 10 gol dan 13 assist — membuktikan dirinya sebagai salah satu gelandang terbaik di Eropa.
“Kami tidak mendapatkan trofi, tapi kami tumbuh sebagai tim,” ujar Saka usai pertandingan.
“Kami akan kembali lebih kuat musim depan.”
Ødegaard menambahkan:
“Kami tahu kami sangat dekat. Tapi perjalanan ini baru permulaan. Arsenal sudah kembali, dan kami akan terus berjuang.”
Pertahanan Kokoh, Clean Sheet Penting
Duet William Saliba dan Gabriel Magalhães kembali menjadi fondasi kokoh bagi Arsenal.
Keduanya berhasil menutup ruang bagi Calvert-Lewin dan menghalau setiap umpan silang Everton.
Dengan tambahan clean sheet ini, Arsenal mencatat rekor pertahanan terbaik musim ini — hanya kebobolan 27 gol dalam 38 pertandingan.
“Pertahanan kami luar biasa sepanjang musim. Itulah alasan kami bersaing hingga pekan terakhir,” ujar Arteta.
Statistik Pertandingan
Statistik | Arsenal | Everton |
---|---|---|
Penguasaan Bola | 65% | 35% |
Tembakan ke Gawang | 10 | 2 |
Peluang Besar | 6 | 1 |
Gol | 2 | 0 |
Akurasi Umpan | 91% | 77% |
Angka ini menunjukkan superioritas Arsenal dalam semua aspek — dari penguasaan bola hingga efektivitas serangan.
Klasemen Akhir Premier League 2025/26
- 🏆 Manchester City – 82 poin
- Arsenal – 81 poin
- Liverpool – 79 poin
- Manchester United – 67 poin
- Tottenham Hotspur – 61 poin
Arsenal finis di posisi kedua dengan hanya selisih satu poin dari City, hasil yang pahit sekaligus membanggakan bagi tim muda yang tampil konsisten sepanjang musim.
“Kami kalah tipis dari tim terbaik dunia. Tapi saya sangat bangga dengan para pemain saya,” ujar Mikel Arteta.
“Musim depan, kami akan kembali dan berjuang untuk mengubah satu poin itu menjadi sejarah.”
Atmosfer di Emirates Stadium: Haru dan Kebanggaan
Meski gagal juara, suasana di Emirates tetap penuh semangat dan kebanggaan.
Setelah peluit akhir, para pemain berkeliling lapangan memberi salam kepada suporter.
Saka, Ødegaard, dan Rice mendapat sambutan luar biasa, sementara Arteta tampak meneteskan air mata saat seluruh stadion menyanyikan “We’ve Got Super Mik Arteta”.
Fans mengibarkan bendera merah putih bertuliskan “Thank You, Gunners — You Made Us Believe” sebagai bentuk apresiasi atas perjuangan tim sepanjang musim.
Kesimpulan
Kemenangan 2–0 atas Everton menjadi penutup manis bagi musim luar biasa Arsenal di Premier League 2025/26.
Meski gagal menyalip Manchester City di klasemen akhir, The Gunners tampil dengan karakter kuat, disiplin, dan semangat juang luar biasa sepanjang musim.
Dengan generasi muda seperti Saka, Ødegaard, dan Rice, Arsenal tampak siap menjadi pesaing utama dalam perebutan gelar di tahun-tahun mendatang.